Zat yang Terlupakan

17.50 Edit This 0 Comments »

Pada pelajaran IPA yang dipelajari dari semenjak SD hingga SMA selama ini kita mengenal bahwa wujud zat ada tiga, yaitu: padat, cair, dan gas. Teori ini mestinya sudah berubah sejak 14 tahun yang lalu karena para ilmuwan telah melakukan serangkaian penelitian sehingga berhasil menemukan zat baru yang dikenal dengan plasma dan BEC (Bose-Einstein Condensed, tapi kenyataannya hingga sekarang kita masih dapati buku-buku pegangan siswa masih mencantumkan teori lama. Padahal informasi ini penting terkait dengan wawasan keilmuan di era global sekarang ini. Apa perbedaan kedua zat ini dengan pendahulunya? Kita bisa lihat penjelasan singkat berikutnya.


Plasma
Zat ini ternyata adalah zat yang banyak kita jumpai di lingkungan sekitar kita, hanya karena kita kurang memahami informasi tentang zat ini sehingga kita tidak tahu. Zat ini sangat mirip dengan gas, hanya struktur atomnya berbeda karena sebagian gasnya terionisasi dan pada bagian tertentu elektronnya tersusun oleh elektron-elektron bebas. Kita bisa menemukan zat ini pada lampu neon dan layar komputer/TV. Pada lampu neon, didalam tabungnya terdapat gas. Ketika listrik dinyalakan arus listrik mengalir didalam tabung sehingga plasma berpijar dengan warna tertentu tergantung dari jenis gas yang ada didalamnya. Penelitian tentang zat ini sedang berkembang di Indonesia diantaranya: sebagai pereduksi gas emisi dari pembakaran hidrokarbon, untuk sterilisasi, aplikasi untuk pengerasan logam, dan masih banyak lagi

BEC (Bose-Einstein Condensed)
Penemuan zat ini telah dipelopori oleh dua orang fisikawan yaitu Satyendra Bose dan Albert Einstein pada tahun 1920, disebabkan peralatan dan fasilitas yang tidak memungkinkan sehingga penemuan tidak berhasil. Sehingga pada tahun 1995, dua orang fisikawan juga Cornell dan Weiman akhirnya berhasil menemukan zat baru melanjutkan penelitian pendahulunya, sehingga diberi nama Bose-Einstein Condensed. Zat ini berbeda dengan plasma, jika plasma terjadi pada suhu sangat tinggi sedangkan BEC sebaliknya yaitu pada suhu yangsangat rendah. Cornell dan Weiman melakukan percobaan menggunakan unsur Rubidium yang didinginkan pada suhu 0°K yang ternyata gerakan-gerakan molekulnya berhenti. Ketika sebuah zat didinginkan pada suhu 0°K (absolute zero) akan terjadi penggumpalan yang disebut BEC.
Demikian informasi singkat ini untuk mengingatkan kita semua, bahwa selama ini kita menjadi generasi yang ‘kuper’ karena wawasan kita ternyata sangat terbatas. Tulisan ini harapannya bisa menjadi penggugah untuk lebih mendalami kedua zat baru (tapi lama) ini sehingga wawasan keilmuan kita berkembang.